Sabtu, 12 September 2015

Jangan Menyepelahkan Hal Ini!




            Siang itu, angin semilir bertiup diiringi kegaduhan kelas 8 I dengan kedatangan seorang anak yang ayu dan berhijab, namanya Galuh. Ia baru pindah sekolah siang ini. Tampak seseorang yang duduk disamping Galuh. Dia adalah teman sebangku Galuh dan ia juga ketua kelas di kelas 8 I. Namanya Rena. Ia adalah ketua kelas yang bertanggung jawab, disiplin, pintar, dan tegas.
            Galuh dan Rena yang sedang duduk di bangku paling depan terlihat sedang berbincang. Galuh pun sangat antusias pendengar perkataan Rena. Lalu, datanglah Nira yang bermaksud ingin berbincang dan ikut bergabung. “Ehem.. lagi ngapain nih? Boleh nggak aku ikut gabung diskusi? Kayaknya kalian sedang berbicara tentang hal yang serius.” Rena dan Galuh langsung menengok ke arah Nira dengan wajah penuh senyuman. “Boleh, kita berdua sedang merencanakan keinginan Galuh yang ingin berjalan-jalan keliling kota dengan kawan-kawan lainya. Ia sangat penasaran dengan isi kota barunya hehe” jawab Rena dengan jelas. “A.. ide bagus Galuh, kebetulan esok adalah weekend jadi kita bisa bersepeda bersama mengelilingi kota”.
            Hari Minggu cerah menyambut, rasanya hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan. Terlihat beberapa anak kelas 8 I sudah berkumpul di depan rumah Rena. “Ah sudah jam 7 lewat 5 menit.. apakah anak yang belum datang masih tidur pulas di ranjangnya?” keluh Nira sedikit kesal. “Iya nih kita kan janji nya jam 6.30, kita sudah sepakat kalau memang ada yang terlambat lebih dari 20 menit resikonya kita tinggal tapi kenapa kita masih menunggu disini?” sahut Rara. “Mending kita tunggu saja mereka sebentar lagi mungkin mereka terhalang sesuatu untuk datang kesini” jawab Galuh untuk meredam amarah teman-temanya.
            Jarum jam terus berputar. Sekarang jarum jam sudah menunjukan pukul  7 lewat 15 menit. Tinggal 4 orang anak yang belum datang dan memberi kabar kepastian datang atau tidak. Terlihat wajah Rendi dan yang lain muram karena lama menunggu. “ Coba hubungi ke empat anak itu! Apakah mereka tidak memiliki jam dirumahnya?!” omel Sihan kesal. “Baiklah..” jawab Rena. Rena, Nira, Vina dan Rosi mengeluarkan ponsel nya masing-masing untuk menghubungi ke kempat anak itu. Apa daya nomor Tina  dan Sofilia tidak aktif dan 2 anak membalas dan meminta maaf tidak bisa datang karena ada acara mendadak. “Ah..! Dua anak itu keterlaluan, kita sudah menunggu setengah jam lebih” keluh Rosi menatap kearah Rena.
            Mereka pun memutuskan untuk meninggalkan kedua anak yang belum datang dan tidak jelas kepastian datang atau tidaknya. “Mungkin mereka tidak jadi untuk datang, kasihan kawan-kawan yang lain tampak lelah menunggu. Ayo kita berangkat sekarang!”. Mereka mulai mengkayuh sepeda dengan sedikit lesu karena lama menunggu. Tiba-tiba kedua anak memanggil mereka dari arah belakang. “Hey! Tunggu..” teriak salah satu anak. Spontan mereka langsung mengerem sepadanya. “Hei kalian tega sekali meninggalkan kami! Ada apa dengan kalian?” tanya Soffilia. “Apa maksudmu? Seharusnya kami yang bertanya, kemana saja kalian ini? Kita sudah menunggu setengah jam lebih! Kalian pun tidak memberi kepastian datang atau tidak. Ku rasa kalian tidak akan datang” jelas Rendi kesal. Amarah mereka memuncak. Kawan-kawan yang lain sudah sabar dan mau menunggu Soffilia dan Tina, namun apa daya mereka disalahkan. “Sudahlah sof mungkin kita memang tidak diundang dalam acara ini”. Mereka pergi tanpa meminta maaf.
            Sindiran yang mengarah kepada mereka itu menusuk dalam hati kawan-kawan dan membuat mereka kesal juga jengkel. Kesalahan yang mereka lakukan seharusnya bisa mereka sadari dan jangan seenaknya menyalahkan orang lain. Cobalah intropeksi diri apa yang salah dengan apa yang kita lakukan. Tepat waktu itu penting! Jangan disepelehkan!.







Banyuwangi, 10 Sep. 15
      Karya Arien Daning Astiti (04)
                               IX C


Kamis, 24 Oktober 2013

MULAI HARI BARU



*Mulai hari yang baru*
Ayam berkokok tanda pagi menjelang .Aissa pun masih tertidur di ranjang tempat tidurnya.
“Huahhhhhhh………” bangunnya
Aissa pun bergegas ke kamar mandi,dan selesai mandi Aissa shalat berjama’ah di Masjid Al-Kaustar .Ketika membuka pintu bersamaan dengan Zahra yg sedang membuka pintu juga.
“hy,, oh ya.. kamu Aissa kan siswa baru di sekolah ini?"Sapa Zahra
            “iya.. maaf,aku belum sempat berkenalan dengan mu Karena aku sibuk memberesakan barangku, nama aku
            Aissa Diba Az Zahra “ kata Aissa
            “oh,nama ku Zahra Khanza Al Imah,ya sudah ayo kita                                            
   Berangkat ke Masjid” ajak Zahra
 Sampai di masjid,siswi Asrama shalat dengan khusyuk.
 Setelah mereka shalat mereka menaruh mukenahnya di kamar masing-masing lalu bergegas ke ruang makan untuk minum segelas susu. Sementara itu Aissa menolak minumanya karena ia tidak terbiasa minum susu. Akhirnya Aissa meminum segelas susu nya karena bujukan dari Bu Izza dan Zahra. Selesai meminum segelas  susu mereka menuju ke lapangan olahraga.Olahraga pagi,itu adalah kegiatan rutin di asrama agar, tubuh kita tidak mudah sakit. Selesai berolahraga mereka dikumpulkan kembali untuk sarapan pagi. Menu kali ini adalah Ayam goring dan Nasi Goreng.
Setiap hari minggu mereka di wajibkan membersihkan kamar mereka dan lingkungan disekitar asrama terkadang mereka bergegas ke Perpustakaan. Saat  itu Aissa ,Zahra,Nanda,Mutiah dan Dini ingin menuju ke perpustakaan. Sambil berjalan menuju ke Perpustakaan mereka berbincang- bincang.
“Oh ya teman-teman besok Senin ada Pemilihan Ekstrakulikuler,apa kalian tidak ikut?”Ucap Dini
“Aku gak akan ketinggalan aku ingin ikut  Jurnalistik “
Sahut Aissa bersemanagat
“Berarti kamu sama aku Aissa soalnya aku udah 1 tahun ikut Jurnal disini kalau Nanda ikut Bina Musical,Mutiah ikut  PMR,Dini ikut Eksul Seni”jelas Zahra
“Oh ya? Enak donk ada temannya hehehehe”
Kata Aissa
            Tak lama kemudian mereka telah sampai di Perpustakaan.
“Hai.. kamu Aissa ya, Anak baru di sekolah ini? Perkenalkan aku Tazkya Qulbi Aprilia”sapa Tazkya yang duduk manis di taman perpustakaan
“Salam kenal ya.. aku Aissa Diba Az Zahra..” Jawab Aissa memberikan senyum ramah.
            Selesai menyapa Tazkya, mereka bergegas mencari buku di rak buku perpustakaan.Aissa memang suka Cerita Rakyat dan kali ini Aissa ingin membaca Cerita “ Dewi Padi” Sedangkan Dini membaca buku Sains bersama dengan yang lainya
            Mereka membaca di Taman Perpustakaan Karena di sana banyak pepohonan yang rindang.Tak terasa sudah 1 Jam mereka di sana lalu mereka kembali untuk makan siang

PINDAH KE ASRAMA



*Pindah ke Asrama*
H 


ari ini aku akan pindah ke Asrama baruku yang terletak Jalan A.Yani no 5-10.Karena,selama ini sekolah ku memang  jauh dari rumah terkadang,aku terlambat sekolah.Alasan lain aku pindah karena, banyak teman-teman ku yang ada di sana jadi,lebih asyik.Kita bisa belajar bersama,menanyakan PR jika ada soal yang belum kita pahami.
            “Aissa,apakah sudah di bereskan baju-baju nya?”                 
            “Sudah donk bu.. tinggal berangkat!”
                                               
Aissa pun bergegas menuju mobil dan menaruh barang-barang nya di bagasi mobil.
“ayah,bisa bantu Aissa menangkat barang-barang yang  sangat berat ini ?”    
ok! Bos  jawab ayah sambil menuju ke kamar Aissa”
                                                             
 Ayah pun membantu Aissa dengan senang hati.Selesai memindahakan barang-barang Aissa,mereka berangkat ke Asrama Aissa yang bernama “Darul ilmi “
                                      
Selama perjalanan menuju ke Asrama,adik Aissa bernyanyi sesuka hati nya.
“Pada hari.. Minggu ku turut ayah ke kota naik delman                                                   istimewa… ku duduk dimuka, ku duduk samping Pak Kusir yg sedang bekerja….? Apa ya kak.. hehehe “ dendang  Zahra
“eh… dek gak hafal ya?“
“Hehe,, iya kak” jawab Zahra polos
                                   
Tak lama kemudian mereka sampai di Asrama Darul ilmi.
Mereka menurunkan barang-barang Aissa.Aissa pun mendapat kamar ber nomor 07.
            “Aissa belajar yang rajin ya.. jangan lupa shalat dan selalu
            Berdoa “nasehat Ibu Fatimah
            “Pasti donk bu..” sambil mencium tangan ayah dan ibu nya
“Ya.. sudah ibu mau pamit dulu ya..kalau ada apa-apa  tinggal telfon ibu saja”
            “Da..da..da.. kakak” ucap Zahra sambil melambaikan  
            tangan nya.
            “Assalamualaikum”
            “wa’alaikumsalam”
Mereka pun pergi meninggalkan Aissa di Asrama Daru Ilmi.

"BERSAMBUNG..."